diri bertanya dengan diri:
"kamu tau kenapa senjata api itu mahal harganya dan prosedur kepemilikannya 'dibuat susah'?"
diri menjawab dengan diri:
"mmm..., ga, aku ga tau. Kenapa?"
diri bertanya dengan diri:
"supaya ga semua orang bisa punya, termasuk aku. Kamu tau apa yang akan aku lakukan kalau aku punya senjata api?"
diri menjawab dengan diri:
"apa?, kamu bakal apa?"
diri bertanya dengan diri:
"pasti udah lama aku nembakin beberapa bagian tubuhku, he.."
diri menjawab dengan diri:
"kamu, cepat jauhi cermin itu!"
Jalan-jalan, ke Taman Buaya
Posted by
anggit k.p.
on Sunday, October 16, 2011
/
Comments: (0)
Hello..
Kali ini aku mau sharing tentang beberapa tempat yang sempet aku datangi pas balik ke Medan. Meskipun sebenarnya kota ini kampung halaman, tapi aku pulang ke medan paling setahun sekali -berhubung sekarang ini masih tinggal di Jogja. Eh, tapi kayaknya sharingnya aku bagi dalam postingan terpisah aja ya, takut kepanjangan soalnya kalau digabung jadi satu, oks?:)
Mari kita mulai..
Ini, Taman Buaya Asam Kumbang, Medan.
Ya, ini buaya beneran, bukan ‘buaya darat’, hehehe…. Aku selalu suka wisata ini, meskipun setiap kali mulai melangkah masuk melewati gerbangnya selalu merinding dan bawaanya paranoid. Gimana enggak?, suara dengusan dan suara gerakan tiba-tiba yang sering ‘dikeluarkan’ buaya-buaya ini sering bikin kaget!, sumpah! Jadi, kalau ada suara pasti spontan langsung nyari sumber suara, takut-takut kalau…, hiii….
Lokasi Taman Buaya ada di jalan PDAM Tirtanadi, dengan waktu tempuh sekitar 40 menit dari kota Medan. Di tepi jalan utama ada gapura bergambar buaya. Lokasi Taman Buaya terletak sekitar 300 meter dari tepi jalan utama.
Ini tempat penangkaran buaya yang terkenal di Medan. Koleksi buayanya buanyak buanget, ratusan bahkan mungkin ribuan! Kisaran usia buaya mulai dari yang masih telur sampe ada yang udah 38 tahun, ya, 38 tahun, jauh lebih tua dari aku:)
Biaya yang harus dikeluarkan untuk bisa ‘menikmati’ wisata ini bisa dibilang enggak mahal, murah banget malah. Waktu itu aku cuma ngeluarin Rp. 15.000, dengan rincian Rp 5.000 untuk karcis masuk, Rp. 2.000 untuk parkir sepeda motor, dan Rp. 8.000 untuk sebotol Pul*y Orange (nah loh!, malah mahalan jajannya kan?!).
Buaya-buaya ini ditempatkan di bak-bak terbuka yang temboknya dibuat agak tinggi, sekitar 2 meter. Dalam 1 bak biasanya diisi 10-20 ekor buaya, tapi untuk buaya yang udah berumur, 1 bak cuma diisi dia sendiri, mungkin karena ga muat (karena ukurannya yang guuede buanget) dan takut berantem kali ya.
Selain ditempatkan di bak-bak, ada juga ratusan buaya yang ditempatkan di sebuah rawa/danau yang luas, yang permukaannya udah dipenuhi lumut (sumpah!, berasa kayak ada di tayangan animal planet episode crocodile). Enggak kebayang deh kalau sampe nyemplung ke situ, beeuuhh!!, astaghfirullah..
Atraksi paling seru adalah waktu buaya-buaya yang di rawa itu dikasih makan, itu rawa yang tadinya tenang, tiba-tiba jadi banyak suara “koclak koclok”nya. Itu buaya-buaya yang tadinya adem ayem, nongol semua!! Lompat sana-sini, berebut makanan!, sangar! Kebetulan pas aku ke sana waktu itu pas jam makan buaya. Buat teman-teman yang penasaran sama ‘atraksi’ ini, kalian bisa datang sekitar jam 4-5 sore karena ini jam makan mereka. Seru!!
So, kalau kalian lagi ada di Medan, jangan kelewatan tempat wisata yang satu ini ya, wajib didatangi, sekalian ‘nunjukin’ kalau kita juga peduli dengan aset yang satu ini.
:)
Kali ini aku mau sharing tentang beberapa tempat yang sempet aku datangi pas balik ke Medan. Meskipun sebenarnya kota ini kampung halaman, tapi aku pulang ke medan paling setahun sekali -berhubung sekarang ini masih tinggal di Jogja. Eh, tapi kayaknya sharingnya aku bagi dalam postingan terpisah aja ya, takut kepanjangan soalnya kalau digabung jadi satu, oks?:)
Mari kita mulai..
Ini, Taman Buaya Asam Kumbang, Medan.
Ya, ini buaya beneran, bukan ‘buaya darat’, hehehe…. Aku selalu suka wisata ini, meskipun setiap kali mulai melangkah masuk melewati gerbangnya selalu merinding dan bawaanya paranoid. Gimana enggak?, suara dengusan dan suara gerakan tiba-tiba yang sering ‘dikeluarkan’ buaya-buaya ini sering bikin kaget!, sumpah! Jadi, kalau ada suara pasti spontan langsung nyari sumber suara, takut-takut kalau…, hiii….
Lokasi Taman Buaya ada di jalan PDAM Tirtanadi, dengan waktu tempuh sekitar 40 menit dari kota Medan. Di tepi jalan utama ada gapura bergambar buaya. Lokasi Taman Buaya terletak sekitar 300 meter dari tepi jalan utama.
Ini tempat penangkaran buaya yang terkenal di Medan. Koleksi buayanya buanyak buanget, ratusan bahkan mungkin ribuan! Kisaran usia buaya mulai dari yang masih telur sampe ada yang udah 38 tahun, ya, 38 tahun, jauh lebih tua dari aku:)
Biaya yang harus dikeluarkan untuk bisa ‘menikmati’ wisata ini bisa dibilang enggak mahal, murah banget malah. Waktu itu aku cuma ngeluarin Rp. 15.000, dengan rincian Rp 5.000 untuk karcis masuk, Rp. 2.000 untuk parkir sepeda motor, dan Rp. 8.000 untuk sebotol Pul*y Orange (nah loh!, malah mahalan jajannya kan?!).
Buaya-buaya ini ditempatkan di bak-bak terbuka yang temboknya dibuat agak tinggi, sekitar 2 meter. Dalam 1 bak biasanya diisi 10-20 ekor buaya, tapi untuk buaya yang udah berumur, 1 bak cuma diisi dia sendiri, mungkin karena ga muat (karena ukurannya yang guuede buanget) dan takut berantem kali ya.
Selain ditempatkan di bak-bak, ada juga ratusan buaya yang ditempatkan di sebuah rawa/danau yang luas, yang permukaannya udah dipenuhi lumut (sumpah!, berasa kayak ada di tayangan animal planet episode crocodile). Enggak kebayang deh kalau sampe nyemplung ke situ, beeuuhh!!, astaghfirullah..
Atraksi paling seru adalah waktu buaya-buaya yang di rawa itu dikasih makan, itu rawa yang tadinya tenang, tiba-tiba jadi banyak suara “koclak koclok”nya. Itu buaya-buaya yang tadinya adem ayem, nongol semua!! Lompat sana-sini, berebut makanan!, sangar! Kebetulan pas aku ke sana waktu itu pas jam makan buaya. Buat teman-teman yang penasaran sama ‘atraksi’ ini, kalian bisa datang sekitar jam 4-5 sore karena ini jam makan mereka. Seru!!
So, kalau kalian lagi ada di Medan, jangan kelewatan tempat wisata yang satu ini ya, wajib didatangi, sekalian ‘nunjukin’ kalau kita juga peduli dengan aset yang satu ini.
:)
this is it!, spaghetti a la butet
Posted by
anggit k.p.
on Wednesday, October 12, 2011
/
Comments: (0)
Holla, udah pada makan belum? Kali ini aku mau share tentang cara masak salah satu masakan yang cara masaknya gampang banget, asal bahan-bahannya udah disiapin, hehe..
Masak spaghetti yuk.. Satu porsi makanan ini kalau buatku cukup mengenyangkan. Markicuz, mari kita capcuz!
Bahan dasar:
• Spaghetti mentah, bisa dibeli di supermarket.
Bahan saus (1 porsi) :
• ½ bawang bombay, iris bulat
• 1 ½ sdm margarine
• 2-3 sdm saus tomat
• Saus cabe (sesuai selera, kalau suka pedas bisa dibanyakin)
• Merica bubuk, secukupnya
• 2 sdm penuh corned sapi. Corned sapi bisa diganti dengan tuna kaleng kalau kalian mau nyoba spaghetti tuna.
• Air 50 ml
Cara merebus spaghetti :
1. Rebus spaghetti dengan air yang sudah dikasih margarine (2 sdm) dan garam 1 sdt. Banyaknya spaghetti yang direbus sesuai selera aja.
2. Rebus sampai matang. Tiriskan, siram dengan air dingin, air es lebih baik.
(Ket.: sdm = sendok makan, sdt = sendok teh)
Cara memasaknya:
1. Panaskan margarine, tumis bawang bombay hingga layu dan harum.
2. Masukkan corned. Aduk terus, jangan sampai corned menggumpal.
3. Kalau udah agak coklat, masukkan saus tomat, saus cabe dan merica bubuk. Aduk rata.
4. Masukkan air. Aduk, tunggu ± 3 menit. Selesai. Dirasain dulu.
5. Tuang saus yang udah matang tadi di atas spaghetti. Taburi keju parut di atasnya.
6. Kasih garnish daun peterseli.
Dannn......, taarrrrraaaaa.... this is it, spaghetti a la butet
Yang di gambar ini minus garnish peterseli.
Well teman-teman, selamat mencoba ya..
Masak spaghetti yuk.. Satu porsi makanan ini kalau buatku cukup mengenyangkan. Markicuz, mari kita capcuz!
Bahan dasar:
• Spaghetti mentah, bisa dibeli di supermarket.
Bahan saus (1 porsi) :
• ½ bawang bombay, iris bulat
• 1 ½ sdm margarine
• 2-3 sdm saus tomat
• Saus cabe (sesuai selera, kalau suka pedas bisa dibanyakin)
• Merica bubuk, secukupnya
• 2 sdm penuh corned sapi. Corned sapi bisa diganti dengan tuna kaleng kalau kalian mau nyoba spaghetti tuna.
• Air 50 ml
Cara merebus spaghetti :
1. Rebus spaghetti dengan air yang sudah dikasih margarine (2 sdm) dan garam 1 sdt. Banyaknya spaghetti yang direbus sesuai selera aja.
2. Rebus sampai matang. Tiriskan, siram dengan air dingin, air es lebih baik.
(Ket.: sdm = sendok makan, sdt = sendok teh)
Cara memasaknya:
1. Panaskan margarine, tumis bawang bombay hingga layu dan harum.
2. Masukkan corned. Aduk terus, jangan sampai corned menggumpal.
3. Kalau udah agak coklat, masukkan saus tomat, saus cabe dan merica bubuk. Aduk rata.
4. Masukkan air. Aduk, tunggu ± 3 menit. Selesai. Dirasain dulu.
5. Tuang saus yang udah matang tadi di atas spaghetti. Taburi keju parut di atasnya.
6. Kasih garnish daun peterseli.
Dannn......, taarrrrraaaaa.... this is it, spaghetti a la butet
Yang di gambar ini minus garnish peterseli.
Well teman-teman, selamat mencoba ya..