that's all I can do

Aku, sudah melakukan semuanya untukmu, untuk merebut hatimu, untuk merebut cinta dan pikiranmu darinya. Aku tahu dia begitu membekas di seluruh hidupmu. Tapi apa lagi yang harus aku buat untuk menghapusnya dari sisa hidupmu? Walaupun dia jauh dan entah dimana, kau tetap saja menghadirkannya dalam hari-harimu, hari-hari yang belakangan ini kau jalani bersamaku. Sulit sekali melalui hari-hari ini. Apapun sudah kuberikan, tapi aku tahu aku hanya menghibur dan menipu diri sendiri saja karena aku tahu yang sebenarnya terjadi.
Tapi aku harus bagaimana lagi, bahkan itupun tak bisa membuatmu menjadi milikku selamanya. Aku tahu yang sebenarnya terjadi, aku yang membuatnya. Aku yang membuatnya, dengan sengaja. Dengan sengaja, dan tanpa sepengetahuan dan kesadaranmu.
Dan kesengajaanku itu pun tak berlangsung lama karena sesaat saja kau tak menyadarinya, dan sampai saat kau sadar kau pun pergi meninggalkanku, dan itu pun terjadi.

Hari-hari "bahagia" yang kujalani bersamamu sangat membuatku bahagia, saat itu. Tapi sekarang, tidak lagi.

Aku hidup mencarimu, kemana pun. Tapi aku tak menemukanmu. Dan meskipun aku tak menemukanmu, aku tahu kau sedang mencarinya. Lelah sudah mengejar seluruhmu; hati, pikiran, cinta mu. Hanya ini yang sanggup aku lakukan sekarang, menanggalkan waktu dan nafasku di dunia untuk kemudian menatapmu dengan penuh cinta dari ruang lain milikNya.
Hanya ini yang sanggup aku lakukan, sekarang dan selamanya di sisa hidupmu.
Menatapmu dari ruang lain milikNya...



(dedication for someone, even we don't know each other).

sisa-sisa pesta demokrasi

Pemilu dah selesai (dah lama kalee git!). *iya, tau..*
Skrg, tinggallah sisa2 Pemilu kmrn: partai yg "ga terima" krn persentase pemilihnya sedikit,
manuver partai2 yg merasa kalah, kerusakan/kerugian Gelora Bung Karno (yg pas musim kampanye kmrn laris manis utk tmpt kampanye akbar) yg diperkirakan nyampe Rp.9M,
penghitungan suara yg ricuh dsana-sini, target KPU yg meleset jauh (hrsnya sampai tgl 20 April kmrn perhitungan suara ditargetkan mencapai 80% suara, trnyata hanya tercapai 8% suara, *PR bsr ni!).

1 lg yg plg fenomenal 'n kyknya lg "ngetrend" pula, masalah calon legislator (caleg) yg pd stres -frustasi -depresi berat -bunuh diri -mati.
Nonton tayangan tv yg ngebahas ttg tingkah2 caleg ini: bunuh diri, masuk RSJ, ikut terapi penyembuhan stres, meminta kembali apa yg udah dia kasih ke org2 pas kampanye kmrn.
Gila aja! masa' dminta balik. Karpet musholla, buku tabungan yg udah ada saldonya 50rb, tv, material pembuatan pintu air 'n pembangunan masjid (nah loh.., gmn tu cb klo udah sempat dibangun? *bongkar!!).
Pdhl kalo kata org2 dulu ni, brg yg udah dikasih ga blh dminta lg, bs gondongan tau..! (hehe..., percaya ga percaya sih;)

So, yg srg jd pertanyaan aku ni tiap kali abis liat tayangan ttg caleg yg kyk gni: "Jd, apa ya yg mjd motivasi awal caleg2 itu utk bergabung di dewan?, kalo ternyata kehilangan di awal udah membuat mereka bertingkah aneh2 gitu".


Fiuuhhh....
Hidup Republik Indonesia!!!

aku - cinta

Aku ada karena cinta.

Aku besar oleh cinta.

Aku ingin hidup dengan cinta.

Aku mau membesarkan dengan cinta.

Aku berharap tua dengan penuh cinta.

Aku ingin mati dengan dan selalu dicinta.

ada yg bisa bantu?

Aku bknnya ga percaya ttg hal2 d bwh ini, tp mgkn butuh penjelasan yg lbh dalam buat aku ngerti knp sebagian org nganggap hal2 d bawah ini bs/lbh umum terjadi.
Ini dia:

  • "benci ma cinta itu bedanya tipis banget"
  • "pelajaran kimia itu sdkt lbh mudah drpd pelajaran fisika"
  • "cinta pertama itu susah buat dilupakan, atau bahkan tak mungkin terlupakan"

Ada yg bisa bantu kasih penjelasan 'n pemahaman knp mnrt kebanyakan org hal2 di atas itu bisa terjadi? Ga smua org mmg, tp buat km yg "setuju" ma 3 hal di atas, mohon penjelasannya ya?